Sabtu, 02 November 2013

Macam-macam Browser

Anda tentu tahu apa itu web browser. untuk membaca artikel ini saya yakini anda mengunakan web browser, mungkin anda tahu jenis web browser apa yang anda gunakan, mungkin bisa anda kenali dari logonya atau tampilannya.
Mungkin saja anda memakai satu jenis web browser saja sejak mengenal internet, dan ketika dihadapkan komputer lain (diwarnet misalnya), dengan komputer dengan sistem operasi linux yang default web browsernya rubah api(firefox), anda sedikit canggung memakainya dan meminta memilih memakai web browser dengan logo huruf ‘e’kecil berwarna biru.
Namun sesungguhnya kegunaan web browser adalah sama.
A web browser is a software application for retrieving, presenting, and traversing information resources on the world wide web. An information resource is identified by a Uniform Resource Identifier (URI) and may be a web page, image, video, or other piece of content.
Di internet banyak betebaran macam-macam web browser dengan beberapa kelebihan dan kekurangan, dengan mencobanya satu persatu, lalu berganti memakai web browser jenis lain secara berkala anda dapat mengenali behaviournya masing-masing.
dan apa saja macam-macam web browser tersebut, ini dia list yang berhasil kami rangkum:


Mozilla Firefox

dibuat oleh mozilla corporation, firefox adalah salah satu web browser open source yang dibangun dengan Gecko layout engine. Tak hanya handal firefox juga didukung oleh sejumlah Add-ons yang dapat diinstall terpisah yang memungkinkan pengguna melakukan sesuai dengan kegunaan Add-ons tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Firefox
(+) Kelebihan:
* Banyak fitur tambahan (add ons), ibarat kepingan puzzle, add ons ini bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan user
* Bandel, cocok untuk membuka situs-situs multimedia
* Updatenya mudah
* Sistem security kuat
(-) Kekurangan:
* Loading lama saat mulai start, apalagi jika banyak adds-on yang terinstall.
Membuka situs-situs multimedia seperti Youtube dan Metacafe memang lebih cocok memakai Firefox. Download managernya juga lebih oke karena masih bekerja ketika browser ditutup.

Internet Exporer

Web browser besutan Microsoft Corporation biasanya dikenal dengan nama pendek IE, sejak 1995 IE mulai di masukan sebagai default sotware pada saat instalasi Sistem Operasi Windows, sejak tulisan ini dibuat IE belum lama ini meluncurkan versi IE 8.
Pada versi ini dikenalkan salah satu fitur baru yaitu web slice, Web Slice merupakan pilihan akses langsung di Favorit Bar yang muncul setiap kali browser web dibuka. Webslice bisa terdiri dari preview keseluruhan dari sebuah website yang disajikan dengan ukuran kecil tanpa kita membuka tab baru mengunjungi website tersebut, content dari webslice sebuah website bergantung dari penyedia website menyajikan content yang masuk ke webslice.
Kelebihan dan Kekurangan Internet Explorer
(+) Kelebihan:
* Menyediakan add ons, walaupun tidak sebanyak Firefox
* Khusus IE8, tampilannya lebih elegan dan menarik
* Bagi pengguna Windows Live maka akan di manjakan dengan tab bookmark yang terhubung ke fitur-fitur milik Windows Live
(-) Kekurangan:
* Gagal membaca script dibeberapa halaman situs (khususnya CSS)
* Berat saat awal start dan saat membuka tab baru
Menurut saya browser ini kurang bandel. Saya jarang (baca:takut) menggunakan IE8 karena pernah terserang virus saat browsing menggunakan browser ini. IE sebagai penguasa pasar web browser memang menjadi target utama serangan para hacker.

Safari

Dibuat oleh Apple Inc, perusahaan yang juga memproduksi komputer Macintosh, iPod, dan juga iPhone. dibangun dengan browser engine WebKit, WebKit juga adalah browser engine pertama yang lulus test Acid3
Kelebihan : lebih cepat,tampilan browser simple.
Kekurangan : tidak ada plug in pada versi windows.

Google Chrome

Mmulai diliris 2 September 2008 kemarin, review tentang browser ini telah banyak diposting, dan berikut beberapa kelebihan dan kekurangan Google Chrome sejauh ini :
Kelebihan Google Chrome:
1. Kemampuan browsing yang cepat (ada yang mengatakan lebih cepat dari Windows Explorer). Meskipun tidak berbeda dengan kecepatan Firefox, bahkan bisa bersaing.
2. Otomatis membookmark semua situs yang pernah dibuka selain histori, halaman yang sering dikunjungi, dll. Sehingga bagi orang tua yang punya akses internet di rumah dapat dengan mudah memantau anak-anaknya, ini tentu bermanfaat
3. Browser addressnya yang sekaligus berfungsi sebagai search engine, tentu ini merupakan fitur yang praktis dan istimewa.
Disamping kelebihan di atas, ada lagi beberapa fitur Google Chrome, yakni:
- Mendukung flash dan java (terintegrasi)
- Penggunaan memori tab yang terpisah.
- Mendukung Bahasa Indonesia.
- Auto-complete address input (Omnibar).
Untuk saat ini hanya itu saja kelebihan Google Chrome.
Kekurangan Google Chrome:
1. Masih versi Beta.
2. Masih banyak security holenya (maklum, versi Beta), sehingga tidak disarankan untuk digunakan bertransaksi keuangan. Meskipun Google sendiri mengklaim bahwa Chrome ini akan mencegah penyebaran virus dan serangan lain, termasuk pencurian data diri.
2. Penggunaannya masih terbatas pada Windows XP dan Vista.
3. Makin banyak tab dibuka, maka akan membutuhkan lebih banyak memori untuk browsing.

Flock

Flock adalab web browser yang dibangun dengan code mozilla frefox yang web browser ini khususkan menyediakan social networking dan Web 2.0. Flock didesain untuk memudahkan aktivitas online pengguna internet mengatur beberapa social networking, web mail, news feeds dan blogs yang mereka miliki. Dengan Mengunakan Flock mereka dapat dengan mudah menjelajah, berbagi, dan menikmati content maupun menjalin hubungan di situs pertemanan yang mereka inginkan.

Opera

Opera dikembangkan oleh Opera Software company adalah salah satu Web Browser dan juga Internet Suite. Jika firefox punya Add-ons, Opera punya “Opera Widgets”, sebuah aplikasi web kecil yang dijalankan bersamaan dengan Opera yang mempunyai kegunaan tertentu, layaknya Add-ons firefox.
Kelebihan dan Kekurangan Opera
(+) Kelebihan:
* Ringan
* Memiliki email client dan rss sendiri, jadi tidak perlu memakai email client lain seperti Outlook, Thunderbird dan lainnya
* Pemanggilan kembali Cache cepat
(-) Kekurangan:
* Agak lambat dalam membaca script pada beberapa halaman situs
* Untuk mengupdatenya harus mendownload kembali file masternya

Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua

Search Engine

Search engine adalah program yang digunakan untuk mencari informasi di lingkungan (realm) tertentu dan menyimpannya dalam database. Istilah ini seringkali terlalu dikaitkan dengan Internet search engine, yakni search engine yang didisain khusus untuk pencarian informasi di Internet. Sebenarnya search engine bisa juga dimanfaatkan untuk pencarian konten offline seperti misalnya katalog perpustakaan, konten hardisk di komputer pribadi, atau katalog koleksi museum dsb. Search engine membantu kita mengorganisir dan menampilkan informasi sedemikian rupa sehingga informasi tsb mudah diakses.
Ada tiga hal menyangkut search engine: crawling, indexing, dan searching. Sewaktu crawling, search engine mencari konten baru yang tidak ditemukan pada crawl terakhir, termasuk update file dan halaman web. Kemudian ia mengindex informasi yang didapat, mengambil keyword lalu mengelompokkannya. Di Internet misalnya, indexing sangat dipengaruhi oleh keyword dan meta tag yang menyediakan informasi mengenai halaman web.
Jika informasi sudah diindex, informasi mengenai bagaimana cara mengakses informasi tsb kemudian disimpan dalam database. Sebagian search engine juga membuat “cache” agar pengambilan informasi ketika diperlukan menjadi lebih mudah. Ketika kita melakukan pencarian, search engine kemudian menampilkan hasil yang diperluas berdasar relevansinya. Pencarian “apel” misalnya, akan memunculkan hasil mengenai hal-hal yang berkaitan dengan apel, termasuk misalnya, “apa itu apel?” demi kenyamanan pengguna.
Walau semua search engine bekerja dengan cara serupa tetapi kegunaannya bisa cukup bervariasi. Search engine didasarkan pada algoritma kompleks untuk menentukan relevansi hasil pencariannya, terutama hasil pencarian keyword-keyword generik. Pengguna cenderung lebih menyukai search engine yang menampilkan hasil pencarian seperti yang mereka harapkan. Google, Yahoo, Lycos dan Altavista misalnya, berlomba melengkapi fitur masing-masing search engine-nya agar hasil pencarian yang ditampilkan lebih relevan dan lebih disukai penggunanya.
Google menjadi sangat terasosiasi dengan proses web search sehingga pencarian di web kini diistilahkan dengan “googling”. Google sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukasi hal ini karena khawatir penggunaan huruf kecil pada penyebutan nama perusahaannya, dan penggunaannya secara generik dapat mengurangi nilai jual.

Jaringan Komputer

Search engine adalah program yang digunakan untuk mencari informasi di lingkungan (realm) tertentu dan menyimpannya dalam database. Istilah ini seringkali terlalu dikaitkan dengan Internet search engine, yakni search engine yang didisain khusus untuk pencarian informasi di Internet. Sebenarnya search engine bisa juga dimanfaatkan untuk pencarian konten offline seperti misalnya katalog perpustakaan, konten hardisk di komputer pribadi, atau katalog koleksi museum dsb. Search engine membantu kita mengorganisir dan menampilkan informasi sedemikian rupa sehingga informasi tsb mudah diakses.
Ada tiga hal menyangkut search engine: crawling, indexing, dan searching. Sewaktu crawling, search engine mencari konten baru yang tidak ditemukan pada crawl terakhir, termasuk update file dan halaman web. Kemudian ia mengindex informasi yang didapat, mengambil keyword lalu mengelompokkannya. Di Internet misalnya, indexing sangat dipengaruhi oleh keyword dan meta tag yang menyediakan informasi mengenai halaman web.
Jika informasi sudah diindex, informasi mengenai bagaimana cara mengakses informasi tsb kemudian disimpan dalam database. Sebagian search engine juga membuat “cache” agar pengambilan informasi ketika diperlukan menjadi lebih mudah. Ketika kita melakukan pencarian, search engine kemudian menampilkan hasil yang diperluas berdasar relevansinya. Pencarian “apel” misalnya, akan memunculkan hasil mengenai hal-hal yang berkaitan dengan apel, termasuk misalnya, “apa itu apel?” demi kenyamanan pengguna.
Walau semua search engine bekerja dengan cara serupa tetapi kegunaannya bisa cukup bervariasi. Search engine didasarkan pada algoritma kompleks untuk menentukan relevansi hasil pencariannya, terutama hasil pencarian keyword-keyword generik. Pengguna cenderung lebih menyukai search engine yang menampilkan hasil pencarian seperti yang mereka harapkan. Google, Yahoo, Lycos dan Altavista misalnya, berlomba melengkapi fitur masing-masing search engine-nya agar hasil pencarian yang ditampilkan lebih relevan dan lebih disukai penggunanya.
Google menjadi sangat terasosiasi dengan proses web search sehingga pencarian di web kini diistilahkan dengan “googling”. Google sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukasi hal ini karena khawatir penggunaan huruf kecil pada penyebutan nama perusahaannya, dan penggunaannya secara generik dapat mengurangi nilai jual.